D. Kalimat Efektif
Kalimat
efektif merupakan kalimat yang secara tepat mewakili pikiran pembicara atau
penulisnya serta mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran
pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembicara atau penulisnya. Kalimat
efektif mempunyai ciri kesatuan gagasan, kepaduan yang baik dan kompak,
pengungkapan gagasan yang logis atau masuk aka, menggunakan kata-kata secara
hemat, dan menggunakan penekanan secara tepat.
Ciri-ciri kalimat efektif :
1. Diksi
atau pilihan kata tepat
Contoh : -pahlawan
itu sudah gugur (kalimat efektif)
-koruptor itu telah gugur dihakimi masa (tidak efektif)
Penjelasan :
kata gugur digunakan untuk orang berjasa yang meninggal, sedangkan koruptor
bukanlah orang yang berjasa untuk negara.
2. Tidak
pleonastis
Maksudnya tidak
terdapat kata yang maknanya sama.
Contoh : -pada hari itu mereka saling
bersalaman (kalimat efektif)
-Pada hari itu mereka saling bersalam-salaman
(tidak efektif)
Penjelasan : makna kata bersalam-salaman sudah berarti
saling bersalaman, sehingga tidak perlu ditambahkan kata “saling”
3. Sesuai
dengan aturan kaidah bahasa
Contoh : -SMA
informatika sedang mengadakan lomba tarik tambang (kalimat efektif)
-di SMA informatika sedang mengadakan lomba tarik tambang (tidak
efektif)
Penjelasan : agar sesuai aturan kaidah bahasa,
kalimat efektif harus mempunyai minimal subjek dan predikat. Untuk mencari
subjek pada kalimat bisa dicari dengan menggunakan kalimat tanya apa atau
siapa. Pada kalimat kedua jika ditanyakan apa atau siapa, maka tidak ada
jawabannya. Tidak mungkin pertanyaan “siapa/apa yang sedang mengadakan lomba
tarik tambang?” di jawab dengan jawaban “ di SMA informatika” seperti halnya
pertanyaan “apa kabar ?” di jawab dengan jawaban “di kebun binatang”
4. Memiliki
penalaran yang logis
Contoh : -ia senang
dirinya diacuhkan (kalimat efektif)
-ia sedih karena dirinya diacuhkan (tidak efektif)
Penjelasan :
kalimat kedua termasuk kalimat tidak efektif karena memiliki penalaran yang
tidak logis, kata “di acuhkan” berasal dari kata dasar “acuh” yang artinya
“peduli” jika orang diperdulikan secara logika seharusnya orang itu tidak sedih
, jadi kalimat kedua tidak efektif.
5. Tidak
bermakna ambigu (membingungkan)
Contoh :
presiden memimpin rakyat terbatas mengantisipasi perubahan cuaca di istana
negara. Kalimat tersebut ambigu, karena yang di bahas perubahan cuaca yang
hanya di istana negara atau dinegara.
Perbaikan agar
menjadi kalimat efektif :
1). Di istana
negara presiden memimpin rapat terbatas membahas perubahan cuaca.
2). Presiden memimpin
rapat terbatas di istana negara membahas perubahan cuaca.
makasih ilmunya gan :)
BalasHapusiya , sama-sama
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusok , makasih
BalasHapusbagus nih buat referensi.
BalasHapuskunjungi juga http://agunwiguna.blogspot.com/
makasih info nya :)
BalasHapuskunjungi blog saya juga http://erniolahraga.blogspot.com/